OCTONEWS-Perdamaian antara pihak korban penyiraman air keras, Agus Salim, dengan Pratiwi Noviyanthi gagal terjadi lantaran Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan memilih walk out.

Upaya mediasi yang digelar di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa 26 November 2024 antara Pratiwi Noviyanthi atau yang dikenal sebagai Teh Novi dengan Agus Salim harus berakhir tanpa solusi karena gagal mencapai kesepakatan.

Bahkan Teh Novi juga berujung ditinggalkan pengacaranya, Brian Praneda, sehingga membuat permasalahan donasi Rp1,5 miliar ini semakin panas.

Ketegangan semakin memuncak ketika nama Denny Sumargo turut terseret dalam konflik ini. Melalui unggahan di InstaStory, Denny dengan tegas menyatakan keberpihakannya kepada para donatur.

Denny Sumargo mengungkap sepotong klausul atau syarat perjanjian yang diklaim dibuat oleh tim kuasa hukum Teh Novi, Brian Praneda.

“Kira-kira kalau lu dikasih klausul ini, lu bakal tanda tangan gak?” tanya pria yang akrab disapa Densu sebelum menunjukkan klausulnya, dikutip pada Selasa (26/11/2024).

Dalam hal ini, Agus menjadi pihak pertama. Sementara itu, Teh Novi dan yayasannya menjadi pihak kedua.

Dari draf kesepakatan tersebut, Denny Sumargo menyimpulkan bahwa donasi akan tetap berjalan walau kedua belah pihak telah meninggal. Pasalnya, dapat dilanjutkan ke ahli waris mereka.

Ayah satu anak ini menyatakan bahwa Agus Salim sebenarnya sudah mendapatkan bantuan medis dari tim Krisna Murti, sehingga kebutuhan akan dana tambahan dirasa tidak mendesak.

Pernyataan ini memicu perdebatan sengit antara pihak Farhat Abbas, kuasa hukum Agus Salim, dengan Teh Novi.

Drama yang melibatkan donasi Agus Salim kini semakin rumit dengan gagalnya mediasi terbaru.