
OCTONEWS-Indonesia, dengan kekayaan budaya dan tradisi kulinernya, memiliki beragam makanan unik yang mungkin terlihat biasa bagi masyarakat lokal tetapi tidak lazim atau bahkan aneh bagi orang luar negeri. Berikut adalah beberapa makanan khas Indonesia yang sering kali mengejutkan para turis asing.
1. Durian

Durian, dikenal sebagai “raja buah”, buah tumbuh di kawasan Asia Tenggara ini sangat populer di Indonesia. Meskipun memiliki rasa yang khas dan tekstur yang lembut, durian juga dikenal dengan aroma tajamnya yang seringkali membuat orang asing enggan mencobanya. Di beberapa negara, durian bahkan dilarang dibawa ke tempat umum karena baunya yang menyengat.
2. Pete (Petai)

Pete atau petai adalah jenis kacang-kacangan yang memiliki aroma yang sangat kuat dan khas. Di Indonesia, pete sering digunakan sebagai bahan pelengkap dalam berbagai hidangan seperti sambal goreng dan nasi goreng. Namun, bagi banyak orang luar negeri, aroma pete bisa sangat mengganggu dan tidak biasa.
3. Jengkol
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1029277/original/091405900_1445499821-jengkol1.jpg)
Jengkol adalah jenis kacang-kacangan lain yang juga memiliki aroma kuat. Di Indonesia, jengkol sering dimasak dalam bentuk semur atau balado dan menjadi favorit banyak orang. Namun, bau jengkol yang menyengat dan efek samping bau mulut setelah mengonsumsinya membuat banyak orang asing menghindarinya.
4. Ceker Ayam

Ceker ayam adalah bagian kaki ayam yang sering dijadikan hidangan di Indonesia, baik dalam bentuk sup, goreng, maupun bakar. Meskipun di Indonesia ceker ayam sangat populer, di banyak negara lain bagian ini sering dianggap tidak layak dimakan dan dibuang karena kotor.
5. Sate Kere

Sate kere adalah sate yang terbuat dari bahan-bahan murah seperti tempe gembus (ampas tahu) atau lemak sapi. Di Indonesia, sate kere sangat disukai karena rasanya yang lezat dan harganya yang terjangkau. Namun, di luar negeri, penggunaan bahan seperti ampas tahu atau lemak sapi dalam sate mungkin dianggap tidak lazim.
6. Lawar

Lawar adalah hidangan khas Bali yang terbuat dari campuran sayuran, kelapa parut, daging cincang, dan darah hewan (biasanya babi atau ayam). Hidangan ini memiliki rasa yang kuat dan sering disajikan pada upacara adat. Kombinasi bahan ini mungkin terdengar aneh dan tidak menarik bagi banyak orang asing.
7. Rujak Cingur

Rujak cingur adalah salad tradisional dari Jawa Timur yang menggunakan cingur (bagian hidung sapi) sebagai salah satu bahan utamanya. Kombinasi cingur dengan berbagai sayuran dan saus kacang yang pedas memberikan rasa unik yang sangat disukai di Indonesia. Namun, penggunaan hidung sapi mungkin dianggap aneh dan tidak biasa bagi orang asing.
8. Sate Torpedo

Sate torpedo adalah sate yang terbuat dari testis kambing. Di Indonesia, sate ini dipercaya memiliki manfaat kesehatan tertentu dan sering disajikan sebagai makanan spesial. Namun, bagi banyak orang luar negeri, bahan ini sangat tidak lazim dan mungkin bahkan mengerikan.
9. Kepiting Soka

Kepiting soka adalah kepiting lunak yang dapat dimakan seluruhnya, termasuk cangkangnya. Hidangan ini sangat populer di Indonesia, terutama di daerah pesisir. Namun, di banyak negara, kepiting biasanya dimakan tanpa cangkangnya, sehingga hidangan ini mungkin terlihat aneh bagi orang asing.
10. Telur Pitan

Telur pitan atau telur seribu tahun adalah telur bebek yang diawetkan dalam campuran tanah liat, abu, dan garam selama beberapa minggu hingga berbulan-bulan. Hasilnya adalah telur dengan putih yang berwarna coklat gelap dan kuning yang hitam kehijauan. Tekstur dan rasa yang unik ini sering kali tidak disukai oleh orang asing.
Penutup
Keunikan kuliner Indonesia tidak hanya mencerminkan keragaman budaya tetapi juga menunjukkan betapa kaya dan bervariasinya cara masyarakat memanfaatkan bahan makanan yang ada. Bagi orang Indonesia, makanan-makanan di atas mungkin merupakan bagian dari keseharian yang biasa, tetapi bagi orang asing, mereka menawarkan pengalaman kuliner yang benar-benar baru dan berbeda. Mengenalkan makanan-makanan ini kepada orang luar negeri tidak hanya bisa menjadi ajang promosi budaya, tetapi juga cara untuk membuka wawasan mereka terhadap kekayaan kuliner dunia.