OCTONEWS-Otoritas Brasil akhirnya merilis hasil autopsi terbaru Juliana Marins yang meninggal dunia usai jatuh di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB). dirilis oleh Institut Kedokteran Forensik (IML) Rio de Janeiro pada Kamis (10/7/2025).

Autopsi tersebut menyimpulkan bahwa Juliana meninggal dunia akibat pendarahan internal setelah mengalami jatuh dari ketinggian. Juliana meninggal dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah jatuh dari ketinggian 200 meter.

Menurut laporan resmi, penyebab langsung kematian Juliana adalah cedera di berbagai bagian tubuh, termasuk patah tulang panggul, dada, dan tengkorak, yang sesuai dengan gejala korban terjatuh dari tempat tinggi.

“Menurut para ahli Brasil, waktu kematian yang tepat belum bisa ditentukan. Namun, diperkirakan bahwa ia bertahan hidup sekitar 10 hingga 15 menit setelah jatuh. Periode dimana korban tidak mungkin bergerak atau memberikan respons yang efektif,” demikian laporan media Brasil O Globo Kamis, 10 Juli 2025 . Octoplay88

hasil aotopsi

Octonews_Kepolisian Sipil Rio menyatakan, Juliana meninggal akibat trauma berlapis karena jatuh dari ketinggian. Menurut laporan dari Institut Medicina Legal (IML), cedera internal parah dan poli­trauma disebabkan oleh benturan energi kinetik tinggi menjadi penyebab langsung kematiannya.

Juliana jatuh dari tebing Gunung Rinjani pada 21 Juni lalu. Ia masih hidup setelah jatuh, namun bantuan baru datang nyaris 90 jam kemudian.

Proses penyelamat mengalami kendala cuaca yang cepat berubah dan medan yang sulit untuk melakukan upaya evakuasi. Jenazah korban berhasil diangkat dari kedalaman sekitar 600 meter.

Keluarga Juliana Minta Autopsi Ulang

julianan

Keluarga Juliana menginginkan autopsi ulang dari Brasil setelah mengajukan permintaan resmi. Mereka menginginkan autopsi ulang untuk memperjelas waktu kematian yang sesungguhnya, Karena menduga adanya kelalaian selama proses evakuasi.

Sebelumnya, tim forensik Indonesia, di Bali telah melakukan autopsi pertama terhadap jenazah Juliana setelah dievakuasi dari Gunung Rinjani.

Hasil autopsi menyebutkan bahwa korban meninggal akibat luka dalam dan fraktur pada beberapa bagian tubuh, tanpa adanya indikasi hipotermi dan Juliana hanya mampu bertahan hidup kurang dari 20 menit setelah mengalami cedera. Octoplay88